Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2020

Kelam

masih sama seperti terakhir kali aku mengijakkan kaki di tempat itu sekelebat kejadian datang satu persatu memenuhi ruang dada hingga sesak satu-per-satu. perlahan. tiba-tiba saja air mata tumpah ruah di dalam hati setiap sudut, adegan itu terulang lagi dalam memori waktu tak menyurutkan rasa jantung ini tertusuk. apa aku tidak pernah mencoba berdamai dengan semua itu ? oh ribuan kali memulai dan ribuan kali berakhir di tempat yang sama sakit. lagi dan lagi terlalu. tempat itu terlampau sering menjadi saksi bisu kelamnya aku namun tempat itu juga yang memberikan aku nafas jadi, jika ingin bernafas, aku harus bernafas beriringan dengan rasa sakit itu atau, apa rasanya lepas dari semua itu tanpa memiliki nafas ? aku melihat jauh kearah masa itu kelam