Rosyita Alifiya

satu tahun yang lalu, 13 Februari 2014. masih inget erupsi gunung kelud yang abu vulkaniknya sampai menginjak tanah jogja itu ?? saya masih ingat :) malam itu saya lagi ada didalam kereta, perjalanan dari jogja menuju malang. saya tidak sendirian, melainkan bersama dengan teman-teman mapala umy yang akan melakukan perjalanan. malam itu didalam kereta ada yang dapet info dari BBM bahwasannya gunung kelud erupsi. keadaan panikpun menyergap. memang tidak seberapa panik, kami pun langsung mencari lagi tantang kebenaran berita tersebut. setelah menggali informasi dari beberapa sumberpun ternyata informasi tersebut memang benar adanya. saya pernah mencatat waktu tepatnya namun saya lupa itu pukul berapa saat kelud mengeluarkan isi perutnya. yang pasti itu sudah sangat malam. kaca jendela kereta pun mulai diselimuti abu vulkanik dari erupsi tersebut. suasana dalam kereta : haus informasi. sempat terbersit pemikiran bahwa abu vulkanik dari gunung kelud ini juga akan menutupi tujuan dikaren...

kadar hemoglobin pada sel darah merah yang normal dimiliki wanita dewasa adalah sekitar 12-16 sumber ( http://www.wedaran.com/15172/meningkatkan-kadar-hemoglobin-dalam-darah/ ). saat ini kadar hemoglobin saya 8.3. baiklah, saya punya pengalaman tentang penurunan yang terjadi pada hemoglobin saya dalam satu minggu ini. hemoglobin saya turun 2.2 poin dalam 5 hari. berawal dari tanggal 2 februari 2015 saat saya akan mendonorkan darah di PMI, saat itu kadar HB saya adalah 10.5, itu merupakan kadar hb yang rendah menurut standarnya. bapak yang mengecek kadar hb saya mengatakan "kesini lagi 2 atau 3 hari mbak, mungkin hbnya sudah normal". oke, saya mengikuti saran bapaknya untuk kembali dalam 2 atau 3 hari lagi. saya kembali ke PMI pada tanggal 4 februari 2015. setelah sampai tahap pengecekan hb, saya degdegan. berharapnya sih hb saya sudah kembali normal. namun apa daya tangan tak sampai. hb saya masih terhitung 10.5 oleh mesin pembaca hb yang digunakan oleh petugas PMI. oke, sa...

dalam keramaian yang tak terlalu ramai ini aku memejamkan mata, dan bukan dengan sengaja aku menjatuhkan bulir-bulir air yang terasa sedikit asin ini keluar dari mataku.. seharusnya aku tak mengaluarkannya, seharusnya aku berusaha tak mengeluarkannya, seharusnya aku tak usah menghiraukan fikiran-fikiran yang mengacau dikepalaku, seharusnya aku merelakannya. maaf. aku hanya teringatkan akan mimpiku semalam, cerita tentang aku dan kekasihmu, walaupun dimimpi itu ada kamu, walaupun dimimpi itu hanya sekejap, walaupun itu hanya mimpi. hal itu mampu membangkitkan memori - memori yang telah terkubur lama dalam benakku(tentang kekasihmu), sebenarnya fikiran itu senang sekali mati suri. mati, hidup lagi. mati, hidup lagi. seperti lampu konslet. maaf. dalam pejaman mata ini aku mendengarkan sendiri lirih nafasku yang berbau rindu pada kekasihmu, lirihan itu semakin menjadi, jadi tersedu. aku sendiri yang mendengarkan bagaimana hati ini bergejolak untuk menghentikan perasaan rindu ini pada...