Maaf, aku merindukan kekasihmu

dalam keramaian yang tak terlalu ramai ini aku memejamkan mata, dan bukan dengan sengaja aku menjatuhkan bulir-bulir air yang terasa sedikit asin ini keluar dari mataku..

seharusnya aku tak mengaluarkannya, seharusnya aku berusaha tak mengeluarkannya, seharusnya aku tak usah menghiraukan fikiran-fikiran yang mengacau dikepalaku, seharusnya aku merelakannya. maaf.

aku hanya teringatkan akan mimpiku semalam, cerita tentang aku dan kekasihmu, walaupun dimimpi itu ada kamu, walaupun dimimpi itu hanya sekejap, walaupun itu hanya mimpi. hal itu mampu membangkitkan memori - memori yang telah terkubur lama dalam benakku(tentang kekasihmu), sebenarnya fikiran itu senang sekali mati suri. mati, hidup lagi. mati, hidup lagi. seperti lampu konslet. maaf.

dalam pejaman mata ini aku mendengarkan sendiri lirih nafasku yang berbau rindu pada kekasihmu, lirihan itu semakin menjadi, jadi tersedu. aku sendiri yang mendengarkan bagaimana hati ini bergejolak untuk menghentikan perasaan rindu ini pada kekasihmu, tapi aku tak bisa, bukan. sebenarnya, izinkan kau mengatakan satu hal padamu, izinkan aku untuk merindukan kekasihmu, bahkan hanya merindukannya saja, aku tak bermaksud untuk mengungkapkan kerinduanku, aku tak bermaksud untuk menemuinya dan mengatakan aku sangat merindukannya, aku tak berniat untuk mengambilnya darimu, aku hanya ingin bebas merindunya. maaf

bahkan perasaan dan kenangan itu sudah bertahun-tahun yang lalu, namun masih saja ia kembali menemui fikiranku. apa kubilang, fikiran itu sudah berulang kali mati suri. maaf. aku tak bisa menghapus segala jejak yang kekasihmu secara tak sengaja tanamkan dibenakku (padahal dia tak sengaja). aku hanya ingin merindunya dengan sederhana, seperti kau merindukannya. walau sebenarnya tak pantas kurindukan dia yang telah jadi milikmu, maaf

maaf, aku merindukan kekasihmu..


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ini adalah tulisan spontan

Antara Sepeda dan Yogyakarta "bangkitkan (lagi) semangat SEGO SEGAWE"

Review Indomie Goreng “Mie Goreng Aceh”