milikku (part 4)

Senja kali ini begitu indah dengan serbukan kenangan yang bertebrangan di antara awan dan mengintip di sela daun daun yang tersnyum.
“saya … saya ingin menghitbahmu” 
aahhhh,, kenapa begitu indah untaian kata yang terucap dari hati yang dikeluarkan melalui kejujuran jiwa yang suci. ragaku kembali saat dia  berdiri tiba-tiba di hadapanku waktu aku berlari dengan keadaan yang begitu senang.
Aku tersenyum sendiri membayangkan apa yang telah terjadi pada diriku .  
Trriiit trrriit trriiit …
“hallo assalamu’alaikum mas”
“wa’alaikumsalam.. ahh maaf sekali ya, mas baru bisa nelpon sekarang, tadi tuh sibuk banget, maaf juga mas ngelewatin wisudaan kamu jadi s2 ndok”
“hhmm,, iya nih, padahal ditunggu tunggu telponnya dari tadi lho mas, hhee.. iya mas, gak papa mas, ngerti kok yang jadi pengusaha muda.. sukses selalu untukmu ya mas”
“aamiin, kembali untukmu ya ndok”
“aaminn ya allah”
“ndok, sebenernya ada yang pingin mas omongin”
“owh yaa,, apa itu mas?”
“eemm,, mau ndak kamu menjadi pendamping untuk hidup dan mati mas ndok  ?”
Astaughfirullahaladzim ,, seketika mas anggara mengatakan kalimat terakhir  tiba-tiba saja jantungku meledak hebat.. seakan petir menyambar-nyambar telingaku dan guntunr  mencabik cabik hatiku.. entah mengapa sakit sekali rasanya jiwa ini. Dada ini sesak terlalu penuh udara yang ada di dalamnya. Berusaha untuk bernafaspun aku tak sanggup, ya Allah sakit sekali rasanya. Harusnya aku menikmati hari ini, dimana aku memakai toga s2 bak puteri yang memenangkan peperangan. Dan menunggu kepastian dia datang kerumahku. Aaaahhhh itu malah semakin meremas-remas perasaanku.. dan baru detik berlalu aku harus kehilangan satu hal yang juga tak ingin ku melepasnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ini adalah tulisan spontan

Antara Sepeda dan Yogyakarta "bangkitkan (lagi) semangat SEGO SEGAWE"

Review Indomie Goreng “Mie Goreng Aceh”