Kamu akan mengerti

Hingga nanti saatnya tiba, kamu akan mengerti.


Dulu mah mikirnya hidup itu serba gampang, tinggal ngejalanin aja, uang langsung datang, udah. Hidup lancar. Tapi semakin lama ternyata hidup semakin keras.

Tapi aku bersyukur, masih terlahir dalam keadaan normal yang tidak membutuhkan selang untuk bernafas, yang masih dapat menggunakan kaki sendiri untuk berlari, yang masih bisa makan dengan tangan, yang masih bisa mendengar perkataan baik kasar maupun halus, yang masih bisa melihat bahwa pelangi memiliki banyak warna.

Aku masih bersyukur hidup di negara yang damai tanpa perang, hidup ditengah keluarga yang masih ada dan masih saling menjaga, dikelilingi teman yang menghibur dikala sedih, masih bisa tidur dikamar yang nyaman, masih bisa berhubungan via telepon dengan orang tua jika rindu. Dan kadang aku lupa untuk bersyukur. Kadang hariku masih serat akan keluhan-keluhan yang kini aku sesali, kan, bahkan aku menyesal. Aku, masih saja angkuh, masih saja terkadang tidak melakukan apa-apa sedang orang tuaku membanting tulangnya untuk menghidupiku. Aku masih saja tidak selalu mengingat Tuhan yang menciptakan berbagai kemudahan untuk kehidupanku, maafkan aku Tuhan.

Bahkan, kata maaf pun tidak akan pernah cukup untuk semua hal yang aku lakukan. Tuhan terima kasih, atas segala nikmat yang selalu engkau curahkan setiap saatnya kepadaku. Aku, bisa menulis kata ini sampai selesai pun sebuah anugerah. Terima kasih atas kesehatan yang ada pada diriku, terima kasih atas segala kesempatan yang engkau berikan lagi dan lagi untuk aku memperbaiki diriku. Aku saja yang tidak tahu diri. Maaf Tuhan, aku akan mencoba sekuat yang aku mampu, untuk memperbaiki diriku dari atas kepala hingga ujung kaki, termasuk ucapan, juga hati. Dan untuk kesekian kalinya Tuhan, bantu aku. Bantu aku untuk mengalahkan kemalasanku, bantu aku untuk bangkit dan menata masa depanku, walaupun aku tau, tak pernah aku luput dari pandanganmu dan perhatianmu. Terima kasih lagi Tuhan.

Semakin kesini, aku semakin belajar, ya meskipun pemahamanku tidak langsung sempurna, setidaknya aku belajar memahami, bahwa banyak hal yang harus disyukuri, meskipun hidup itu kadang susah, hidup itu kadang tidak adil, tapi Tuhan adil, Tuhan itu ga pernah tidur, ga pernah capek, ga pernah nyerah sama makhlukNya.


Sampai saatnya tiba untuk kamu mengerti, tetaplah berjalan, jangan jalan ditempat. Jika lelah, belajarlah untuk istirahat, bukan untuk berhenti. Karena semua di dunia ini butuh perjuangan. Medan perang kita terhadap diri kita sendiri dan nafsu kita ya di dunia, nanti di akhirat tinggal menerima hasil yang selama ini kita tanam. Selamat berjuang. 

Komentar

  1. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  2. bolehkah saya tanya ttg kondisi hb mbas saat ini?

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ini adalah tulisan spontan

Antara Sepeda dan Yogyakarta "bangkitkan (lagi) semangat SEGO SEGAWE"

Review Indomie Goreng “Mie Goreng Aceh”